Vektor utama penyakit DBD di Indonesia adalah nyamuk Aedes. aegypti
sedangkan Aedes. albopictus dianggap vektor potensial. Nyamuk ini mengalami
metamorfosis yang sempurna mulai dari telur menetas menjadi Larva (jentik), Pupa dan akhirnya menjadi Imago (dewasa). Telur, diletakkan
menempel pada dinding bagian dalam, tempat perindukan di atas permukaan
air. Jumlahnya antara 100-300 butir, ukuran 0,5 mm, hitam, telur dapat bertahan pada suhu -2°C hingga 42 °C, lama
menetas beberapa saat setelah kena air, hingga 1-2 hari setelah berada
di air ,jentik mengalami empat stadium pertumbuhan yang
ditandai dengan pergantian kulit. Pada pergantian kulit berubah menjadi pupa, umur rata-rata pertumbuhan jentik sampai menjadi pupa antara 7-15 hari. Pupa terdapat dalam air, menetas dalam 1-2 hari,
nyamuk jantan menetas lebih dulu dari nyamuk betina. Nyamuk jantan
berumur lebih pendek daripada nyamuk betina (±1 minggu), makanannya
cairan buah-buahan atau tumbuh-tumbuhan, serta terbang tidak jauh dari
perindukannya. Nyamuk betina umumnya berumur lebih panjang dan perlu
untuk menghisap darah untuk pertumbuhan telurnya setiap 2-3 hari.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar